Tenzing Norgay

Diposting oleh Muhammad Abdul Aziz on Senin, 09 April 2012


TENZING NORGAY adalah nama orang. Mungkin sebagian dari kita akan mengatakan sebagai nama yang aneh ... dan bertanya dari mana orang ini berasal? Mungkin sebagian orang ada yang mengenal nama ini atau mungkin juga tidak. Namun, bagaimana kalau Sir Edmund Hillary? Ya, tentu saja semua orang mengenal nama besar beliau.

Sir Edmund Hillary adalah seorang pendaki gunung tertinggi di dunia, puncak Gunung Everest. Tetapi, saat ini kita tidak sedang membahas sir Edmund Hillary sebagai pendaki gunung tertinggi pertama di dunia, namun Tenzing Norgay.

Tenzing Norgay adalah penduduk asli Nepal yang bertugas sebagai pemandu jalan bagi pendaki gunung yang berniat mendaki puncak Gunung Everest. Tenzing Norgay (orang Nepal menyebutnya sherpa) adalah pemandu bagi Sir Edmund Hillary. Pada tanggal 29 Mei 1953 jam 11.30, Tenzing Norgay bersama Sir Edmund Hillary berhasil mendaki puncak Gunung Everest dengan ketinggian 29,028 kaki di atas permukaan laut, dan menjadi orang pertama yang kemudian memberikan inspirasi bagi pendaki-pendaki gunung berikutnya untuk mengikuti prestasi mereka.

Pada rentang waktu 1920 sampai 1952, tujuh tim ekspedisi yang berusaha menaklukan puncak Gunung Everest mengalami kegagalan. Keberhasilan Sir Edmund Hillary pada saat itu sangatlah fenomenal mengingat Perang Dunia II baru saja berakhir. Keberhasilan Sir Edmund Hillary menjadi semacam inspirasi untuk meningkatkan kembali kepercayaan diri bagi seluruh dunia.

Karena keberhasilannya, Sir Edmund Hillary mendapatkan gelar dari Ratu Inggris yang baru saja dilantik saat itu, Ratu Elizabeth II. Ia menjadi orang yang paling dikenal di dunia. Tetapi, di balik keberhasilan Sir Edmund Hillary, Tenzing Norgay memiliki peranan yang sangat besar. Mengapa Tenzing Norgay tidak terkenal dan mendapatkan semua hal yang didapat oleh Sir Edmund Hillary? Padahal, ia adalah pemandu yang membantu dan mengantarkan Sir Edmund Hillary ke puncak Gunung Everest. Seharusnya bisa saja dia orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Gunung Everest, bukan Sir Edmund Hillary.

Sesaat setelah Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay kembali dari puncak Gunung Everest, semua reporter mengejar dan berebut untuk mewawancarai Sir Edmund Hillary. Hanya satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay.
Berikut petikan wawancaranya:

Reporter: Bagaimana perasaan Anda dengan keberhasilan menaklukan puncak Gunung Everest?

Tenzing Norgay: Sangat senang sekali.

Reporter: Anda kan seorang sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary, tentu saja posisi Anda berada di depannya. Bukankah seharusnya Anda menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Gunung Everest?

Tenzing Norgay: Ya, benar. Pada saat tinggal selangkah lagi, saya mempersilahkan dia untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama yang sampai ke puncak Gunung Everest.

Reporter: Mengapa Anda melakukannya?

Tenzing Norgay: Karena itu adalah impiannya, bukan impian saya. Impian saya hanyalah berhasail mengatar dan membantunya menggapai impiannya. 

Ya, demikianlah sekelumit kisah mengenai Tenzing Norgay, yang senang dan ikhlas membantu seseorang untuk mencapai keberhasilan tanpa memikirkan dirinya sendiri. Sifat dan sikap yang dimiliki oleh Tenzing Norgay, dengan mendahulukan kepentingan orang lain tanpa memikirkan imbalan ataupun jasa, tentu saja memberikan semangat tinggi dalam menjunjung nilai rendah hati.

Apabila kita dapat berpikir dan bertindak sedemikian rupa, niscaya dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang berjiwa besar dengan pemikiran dan hati yang bijak.

Photobucket

sumber: Buku yang berjudul "MEMANG HAK-KU UNTUK MENJADI LUAR BIASA!"

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Komen dengan bahasa yang baik dan benar. Thanks